Memiliki IQ tinggi tentu artinya setara dengan kesempatan untuk belajar dan bekerja di lingkungan profesional. Tetapi ini tidak benar untuk kasus Mia Golosino (11 tahun, dari Filipina). Meskipun memiliki IQ tertinggi, ia masih ditolak oleh Aylesbury High School (sekolah untuk usia 11 hingga 18 tahun).
Awal tahun ini, Mia Golosino mendaftar ke Aylesbury High School dan lulus 11 tes sesuai permintaan, tetapi ditolak karena alasan yang di luar kendalinya, menurut Metro. Setelah menerima hasil itu, orang tuanya, Jose dan Mary, mengatur agar putrinya mengikuti tes IQ Mensa - organisasi untuk orang pintar di dunia.
Hasil dari tes menunjukkan bahwa Mia memiliki IQ 162, skor yang melampaui standar jenius 140. Angka ini bahkan lebih tinggi dari IQ Albert Einstein 160, menempatkan Mia di atas 1% orang paling cerdas di dunia.
Pada tahun 1946, Mensa didirikan oleh pengacara Oxford Roland Berill dan Lancelot Ware. Ini adalah organisasi untuk orang pintar di dunia. Banyak anggota baru yang hanya berumur 2, 3 tahun dan IQ nya 98% lebih tinggi daripada orang-orang lain yang ada di dunia.
Jose dan Mary berbagi kisah Mia percaya itu akan membawa harapan bagi banyak anak-anak lain. Mia ingin pergi ke sekolah anak perempuan karena dia ingin meningkatkan kekuatan wanita, dan tidak ingin tertinggal jauh oleh para teman prianya dalam kecerdasan. Namun, ibunya percaya bahwa hasil IQ akan membuatnya percaya diri sepenuhnya.
Aylesbury akhirnya mengubah keputusannya dengan menerima Mia, tetapi sudah tidak bisa karena Mia menerima tawaran di sekolah khusus lain, Royal Latin School di Buckingham. Anak berusia 11 tahun ini suka berenang, balet dan ingin menjadi hakim ketika tumbuh dewasa.
Sumber: feedytv.com
Video rekomendasi:
