Sedih! Ibu Ini "Kehilangan" Bayi Mungilnya karena Paru-paru Basah, Siapa Sangka Penyebabnya adalah "Hal Sepele" yang Sering Dilakukan Orang Indonesia!

Kisah anak-anak malang yang meninggal karena hal paling sering dilakukan orang dewasa, merokok. Kisah pilu ini datang dari seorang ibu yang membagikan berita duka ini. Tanggal 9 Agustus 2017, Ibu Indah, ibu yang kehilangan bayinya menulis di akun Facebooknya yang sekarang telah dihapus. Dalam tulisannya ibu Indah menjelaskan tentang kronolgis meninggalnya Hafizh, sang buang hati yang baru berumur satu bulan.

Pagi itu, tgl 17 juli 2017 kami sekeluarga akan mengadakan pesta cukur rambut dan aqiqah untuk hafizh.Kami pun menginap dari seminggu yang lalu dirumah ibu mertuaku (acara diadakan dirumah ibu mertuaku, karna di rumahku lingkungannya terlalu sempit).Akhirnya pada malam acara itu putraku Hafizh ku bawa ke ruang tamu. Karna banyak tamu yg ingin melihat Hafizh, aku terlalu sibuk dengan tamu, sampai aku tak menyadari kalau ada orang yang sedang merokok.Awalnya Hafizh baik-baik saja tak ada kendala. Sampai 2 hari sesudah acara itu, Hafizh batuk-batuk dan nafasnya tersendat sendat (sesak).Aku memberitahukan suamiku tentang keadaan Hafizh, akhirnya aku diberikan obat batuk. Karna Hafizh masih terlalu kecil, aku yang minum obatnya (saat itu aku menyusui).Ya Allah berat rasanya melihat putraku yang masih terlalu kecil masuk ke ruang IGD dan divonis mengalami pneumonia berat, kalau aku bisa meminta.Aku saja yang terkena penyakit itu daripada aku harus melihat Hafizh terbaring lemah dengan infusan, oksigen, suntikan, dan lain lain :'(Setiap detik, aku hanya menginginkan kabar baik yang diucapkan oleh dokter. Sampai pada akhirnya, Hafizh harus melakukan rontgen agar bisa diteliti lebih dalam penyakitnya.

Karena tak kunjung membaik, Hafizh dibawa ke bidan di dekat rumah. Namun bidan itu menolak memberikan obat karena Hafizh masih terlalu kecil dan sebaiknya dibawa ke dokter. Dibawa ke rumah sakit, bayi kecil ini didiagnosa menderita pneumonia atau lebih dikenal dengan istilah patu-paru basah. 

Keadaan Hafizh semakin memburuk dan harus dilarikan ke  PICU (Pediatric Intensive Care Unit), unit penanganan khusus anak. Di sana Hafizh juga dirongent.


Jadi gini Bu, Pak.. Bayi Hafizh ini mengalami pneumonia sangat berat. Ini hasil rontgennya, seharusnya paru parunya itu berwarna hitam. Tapi disini paru paru bayi hafizh hampir putih semua. Hitamnya hanya sebagian aja. Saya minta tanda tangan untuk persetujuan kalau nanti terjadi hal yang tidak diinginkan ya Bu, Pak. Tulis Indah menirukan dokter.

Tanggal 30 Juli 2017, hancur sudah semua harapan Indah dan suaminya. Denyut jantung buah hati mereka melemah dan nafasnya sudah berat. Pasangan ini hanya bisa pasrah dan berdoa. 

"Kulihat Hafizh menatapku dalam-dalam, seperti pertanda kalau ia akan meninggalkan aku pergi selamanya. Aku pun tersenyum membalas tatapannya.Bunda sayaaanggg banget sma dd Hafizh. Kucium keningnya dan tak lama Hafizh pun ‘tiada’. Innalillahi wa inna ilaihi roji’un.Semua menjadi sangat gelap. Duniaku telah pergi untuk selamanya. Tangisku dan tangis suamiku meledak."


30 Juli 2017, bayi mungil berumur satu bulan ini harus pergi meninggalkan orang tuanya.

"Ya Allah, jika ini yang terbaik. Lindungilah Hafizh, berikanlah ia tempat yang indah di surga-Mu. Berikanlah ketabahan dan kekuatan untuk kami yang ditinggalkan. Amin"

Semoga kisah bayi Hafizh ini menjadi pelajaran bagi semua orang, orang tua dan orang dewasa lainnya. Merokok memang tidak dilarang, tapi lihatlah tempat di mana Anda merokok. Lihatlah sekeliling Anda, apakah ada anak kecil atau tidak. Mungkin terdengar sepele tapi dampaknya sangat besar bagi kehidupan orang lain. 

Untuk ayah dan bunda, jangan ragu untuk menegur kerabat atau orang di sekitar bila asap rokok mereka mengganggu. Berilah pengertian kalau di situ ada anak kecil, dan asapnya sangat tidak baik untuk kesehatan.


Sumber: theasianparents 

Kamu Mungkin Suka