Suami Ini Membentak Sang Istri Karena Tak Becus Urus Pekerjaan Rumah, Namun “Sebuah Kalimat” Membuat Ia Merasa Tertampar dan Merasa Bersalah!

Tentunya semua wanita yang telah bersuami selalu ingin kehidupan berumah tangganya tetap harmonis. Untuk mencapai sebuah keharmonisan tersebut dibutuhkan komitmen dan kerjasama. Namun terkadang ada hal-hal yang membuat sudut pandang suami atau sudut pandang istri berubah pada pasangannya masing-masing. Namun sebenarnya hal itu bukan perkara yang harus dibesarkan karena ada hal-hal lain yang lebih berharga dari pernikahan yang telah dirajut bersama-sama. Seperti sebuah video satu ini semoga memberikan inspirasi:

“Aku adalah seorang pria yang dibesarkan dalam keluarga yang sibuk. Dulu orangtuaku tak memberikan kasih sayangnya dan hanya mengutamakan pekerjaan dibanding aku. Mereka menganggap uang akan memberikan kebahagiaan untukku. Namun sebenarnya aku hanya ingin kasih sayang mereka. Maka dari itu saat aku dewasa aku tak mau seperti mereka.

Namaku Samad, aku punya istri bernama Rahmah. Entah mengapa ia hanya memperdulikan paras dan kecantikannya. Ia mengabaikan pekerjaan rumah. Ketika aku pulang rumah berantakan, pakaian berserakan, lantai kotor. Aku bertanya apa yang sebenarnya ia inginkan?

Istriku selalu meminta sesuatu yang ia inginkan. Hari itu aku benar-benar marah padanya. Ku bentak dia dengan melemparkan tas dan aku katakan ‘saya ingin satu dari kamu, kamu jaga rumah ini baik-baik. Tapi kamu tak lakukan, makanan tak disediakan, baju tak dicuci. Apa yang kamu lakukan selama di rumah?’ aku melihat istriku ketakutan.

Ya istriku memang tak pintar mengurus rumah, aku pun bingung apa yang harus dilakukan. Kadang aku merasa putus asa mengingatkan berkali-kali. Sungguh aku tak tau apa yang telah aku katakan menyakiti hatinya hingga istriku menangis. Aku terdiam setelah apa yang aku katakan padanya. Iya aku berpikir, apa salahnya aku sabar dengan wanita yang setiap hari menjaga makan dan minumku. Yang sanggup meninggalkan keluarga dan orangtuanya demi hidup bersamaku, yang memilih setia denganku yang penuh dengan kekurangan ini.

Aku sadar selama ini aku bergantung pada dia, oleh karena itu aku mendatanginnya ku lihat ia menangis. Memang aku merasa begitu bersalah. Aku mengatakan untuk jangan menangis, dan aku berjanji akan membantu mengurus rumah. Semenjak hari itu perlahan aku mengajarkan isteriku, walaupun sering aku jumpai kesalahan dia, namun aku sadar dia wanita yang sedang belajar dan menuruti keinginan suaminya. Hingga akhirnya rumah kami begitu rapi. Namun setalah istriku sudah berubah menjadi wanita yang rajin aku masih tak puas, aku melihatnya masih kurang.

Suatu malam aku datang ke majelis di mesjid. Ustaz yang biasa memberikan ceramah datang terlambat. Ternyata istrinya sakit sehingga ia harus membereskan rumah. Salah satu dari kami mengatakan itukan tugas istri biarkan ia melakukannya sendiri. Namun apa yang ustaz jawab begitu menohok hatiku. “Siapa yang bilang pekerjaan rumah itu pekerjaan istri? Itu pekerjaan suami. Itu kan tanggung jawab kita sebagai suami untuk lindungi istri”. Setelah dipikir apa yang selama ini istriku lakukan adalah pekerjaanku. Namun ia begitu sabar melakukan semua pekerjaan yang sebenarnya adalah tanggung jawabku. Kadang aku dengan seenaknya melakukan hal yang aku inginkan tanpa memikirkan perasaannya. Di mesjid aku berpikir dan merenung.

Sepulang kerumah aku melihat istriku sedang merapikan pakaian. Aku mendekatinya dan memeluk ia. Kasih sayang! Kasih sayanglah yang aku cari selama ini. Kasih sayang inilah yang tidak aku berikan pada istri dan anakku. Namun setelah aku sadar, aku sangat bahagia dengan rumah tangga yang aku jalani. 

Kasih sayang adalah hal terpenting, kasih sayanga dalah hal yang paling sering terlupakan dan kasih sayang bukan perkara uang namun kasih sayang adalah kunci bahagianya rumah tangga. Hal yang terbaik dalam hidup adalah saat kita sadar akan kesalahan dan aku mencoba untuk menjadi manusia yang lebih baik. Terima kasih istriku…


Sumber: MTAS Production



Kamu Mungkin Suka