Viral sebuah berita adanya pengeroyokan terhadap seorang warga bernama Nurhayati di Jakarta Utara.
Awalnya Nurhayati bertanya tentang bantuan sembako dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di tengah masa Pembatasan sosial berskala Besar (PSBB). Pasalnya Nurhayati tak kunjung menerima sembako meski namanya tercatat sebagai penerima bantuan, sehingga mendatangi kediaman Ketua RT setempat.
Saat bertemu dengan Bu RT setempat, Nurhayati disebut tak mendapatkan bantuan karena bukan berdomisili di wilayah tersebut. Nurhayati pun menemui Ketua RW untuk mendapatkan kejelasan, namun hal ini membuat Bu RT geram.
"Ngapain nanya Pak RW? Pak RW tidak berhak, yang berhak di wilayah ini saya," ucap Bu RT tersebut dalam video yang viral di media sosial. "Bertahun-tahun enggak berdomisili di sini, giliran dengar dapat sembako datang ke sini, kamu pernah bayar iuran enggak ke saya?"
Adu mulut dan keributan pun terjadi hingga Nurhayati mendapatkan perlakuan kasar dari Bu RT tersebut. Hal ini membuat wajah Nurhayati mengalami luka bekas cakaran hingga lebam. Tak tinggal diam, Nuhayati sudah melaporkan kejadian yang menimpanya ke polisi.
Kejadian tersebut membuat Camat Koja, Ade Himawan turut buka suara. Menurut Ade, Nurhayati memang terdaftar sebagai penerima bantuan sembako, namun ia sudah bertahun-tahun pindah ke Bekasi, Jawa Barat.
Hal ini membuat bantuan sembako milik Nurhayati dikembalikan ke Dinas Sosial DKI Jakarta. Bukan hanya itu, Ade juga menerima informasi bahwa pihak Nurhayati sempat mengeluarkan sumpah serapah, sehingga memancing kemarahan keluarga RT tersebut.
"Nurhayati tidak tinggal di situ lagi, jadi dia tidak berhak menerima bantuan, dikembalikan ke Dinas Sosial. Saya dapat informasi dari bawah, saksinya udah ada," ungkap Ade pada Jumat (24/4). "Sumpah serapah didengar sama anaknya Bu RT. Karena anaknya membela ibunya mungkin terjadi cekcok mulut, berarti kan si Prita (keluarga RT) kan dikeroyok, kok yang dikeroyok yang menang."
Sumber : wowkeren
