Jangan Suka Memberi “Ancaman Kosong pada Anak” Kalau Nggak Mau Hal Fatal Ini Terjadi! Ini 7 Kesalahan Disiplin yang Sering Dibuat Orang Tua!

Setiap orang tua, pasti menginginkan anak-anaknya bisa tumbuh dan besar menjadi manusia dengan pribadi yang baik. Namun, nyatanya mendidik anak untuk bisa menjadi pribadi yang baik itu tentu bukan lah hal yang mudah. Salah satu aspeknya adalah dengan membuatnya disiplin, jadi pribadi yang tidak manja dan tidak mudah merengek.

Namun, sadar atau tidak sebagai orang tua kerapkali kita justru mengajarkan disiplin yang salah. Apa saja itu? Yuk, tengok di bawah ini apa saja kesalahan disiplin yang sering kita buat. Kita harus belajar dari situ untuk memperbaiki perilaku anak.

1. Melihat sisi negatif anak

Hal ini akan membuat anak lama-kelamaan kebal dengan kata ‘tidak’. Daripada melakukan disiplin dengan cara yang negatif, bisa ubah dengan mengutarakannya dengan cara yang positif, yaitu menyampaikan apa yang ingin Moms lihat dia perbuat. Misalnya: si kecil mencoret-coret tembok, Moms bisa bilang,”Nak, gambarmu bagus banget lho, lebih bagus lagi kalau kamu gambar di buku gambar.”

Buat anak tahu apa yang harus ia lakukan dan berikan kata-kata yang mendukungnya.

2. Menetapkan harapan yang tinggi

Namanya anak-anak tentu mereka belum berpikir selayaknya orang dewasa. Ada tindakan mereka yang terkadang tidak bisa diterima oleh orang tua karena memang salah. Anak-anak masih perlu belajar apa yang bisa diterima. Maka cara memperbaikinya: jangan berteriak pada anak, tapi ajarkan bagaimana harus bersikap. Di sini peran orang tua sangat penting untuk menjadi teladan bagaimana harus bertindak dalam situasi sosial.  

3. Memberi contoh perilaku yang salah

Orang tua adalah teladan. Jika orang tua suka berteriak maka anak juga akan menirukannya. Cara memperbaiki: mau tidak mau, orang tua harus menjadi contoh yang baik terlebih dahulu. Karena anak-anak akan selalu meniru apa yang dilihatnya. Maa penting bagi kita untuk selalu introspeksi diri.

4. Memberikan ancaman kosong

Jangan sering memberikan ancaman kosong, melainkan jadilah orang tua yang konsisten. Tidak adanya konsekuensi ketika anak bertingkah melampaui batas tentu akan membuat dia semakin tidak disiplin. Cara memperbaikinya: jadi lah serius tentang batas-batas perilaku baik dan buruk. Buat dia mengerti, bahwa tidak ada negosiasi dan tidak ada pilihan lain kecuali bekerja sama.

5. Menggunakan time out yang tidak efektif

Seringkali orang tua menggunakan time out untuk menghukum tanpa menjelaskan mengapa anak salah. Cara memperbaiki:

Time out dimaksudkan untuk menenangkan anak dan tidak terus menyoroti kesalahannya. Jelaskan bahwa dia perlu tenang sampai bisa berperilaku baik dan mengapa perilakunya salah.

6. Menggunakan teknik disiplin yang sama untuk semua anak

Setiap anak berbeda, maka tidak semua bentuk disiplin bisa diterapkan ke anak yang sama. Setiap anak perlu ditangani secara khusus, seperti apa karakter mereka. Cara memperbaiki: kenali apa yang akan berhasil untuk setiap anak. Pelajari berbagai cara yang berbeda untuk setiap anak dalam situasi yang bermacam-macam pula.

7. Berlebihan  

Jangan terlalu cepat menghentikan apa pun yang anak sedang lakukan, meski itu tidak sesuai dengan Moms saat itu (selama itu tidak berbahaya). Cara memperbaiki: biarkan anak bereksplorasi, karena mereka perlu belajar dan tau banyak hal. Selama tidak ada masalah keamanan, maka sebaiknya beri dia ruang untuk menjadi anak-anak.

Nah, bagaimana? Memang tidak gampang melakukannya tapi bisa dicoba dan belajar dari sekarang. Semoga artikel ini membantu ya.


Sumber: Nakita

Video rekomendasi:

Kamu Mungkin Suka