Satu Jam "Pasca Melahirkan", Wanita Ini Mengatakan Ia Seperti Pipis di Celana, Dokter yang Mendengarnya Malah Pucat, Ternyata Itu Adalah "Hal yang San

Wanita melahirkan seorang anak adalah hal yang membahagiakan dan sebuah pencapaian hidup.

Hari itu, seorang wanita bernama Erna (nama samaran) sedang berada di rumah sakit dan bersiap untuk melahirkan. Ia berhasil melahirkan secara normal setelah berjuang selama kira-kira 15 jam!


Bayinya termasuk bayi yang cukup gemuk (berat badannya mencapai 3,6 kg), makanya jadi susah untuk dilahirkan. Jika ketika melahirkan, kekuatan fisik sang ibu tidak kuat, mungkin ia bisa ambruk.

Setelah beberapa saat beristirahat. Tiba-tiba Erna merasa seperti sedang buang air kecil. Ia pun bercanda dan berkata kepada dokter, "Aku kok seperti pipis di celana ya." Seketika itu, dokter menjadi panik dan mukanya pucat, "Wah, itu gak bagus, itu adalah pendarahan setelah melahirkan!"

Erna kemudian langsung buru-buru dibawa ke ruang gawat darurat untuk diperiksa dan dioperasi. Untungnya, setelah 2 jam dilakukan operasi dan dengan menggunakan 2000 ml darah, Erna akhirnya bisa diselamatkan. Sang suami yang cemas langsung melihat kondisi Erna dan ia sampai mengatakan bahwa ia tidak ingin memiliki anak lagi.

Sang mertua yang mengetahui hal ini mengatakan: 2 jam setelah wanita baru saja melahirkan adalah masa-masa kritis, banyak kejadian ibu meninggal pada saat itu. Karena itu, perawatan setelah melahirkan sangatlah penting.


Ia juga memperingatkan kepada para suami untuk tidak hanya mempedulikan dan menjaga anak yang baru lahir, tapi juga istrinya.

Dokter menjelaskan, pendarahan setelah melahirkan atau postpartum hemoragik (PPH) ini dibagi ke dalam dua jenis, yaitu:


PPH primer, yaitu ketika Anda kehilangan lebih dari 500 ml darah selama 24 jam pertama setelah melahirkan. Hal ini bisa terjadi pada 5 dari 100 wanita.


PPH sekunder, terjadi ketika Anda mengalami perdarahan vagina yang hebat atau abnormal antara 24 jam pertama sampai 12 minggu setelah melahirkan. Hal ini bisa dialami oleh kurang dari 2 dari 100 wanita.


Bisakah mencegah pendarahan pasca melahirkan?

Setelah plasenta dilahirkan, perut ibu dapat dipijat secara berkala untuk membantu rahim tetap berkontraksi, sehingga mencegah terjadinya perdarahan yang berlebihan.

Jika diperlukan bisa juga dilakukan Episiotomies, yaitu sebuah pembedahan melalui perineum yang dilakukan unuk memperlebar vagina untuk membantu proses kelahiran bayi. Yang dilakukan dengan bius lokal dan dijahit kembali setelah melahirkan.

Sebenarnya, tidak perlu terlalu khawatir dengan pendarahan pasca melahirkan. Dengan adanya bantuan medis, maka pendarahannya biasanya dapat dihentikan. Selain itu, pasca melahirkan, seorang ibu harus melakukan pengecekan berkala.

Yuk share artikel ini, biar semakin banyak orang yang tahu!

 

Sumber: happy

Kamu Mungkin Suka