Ayah Marah Besar Ketika Aku Mencari Uang Sendiri, Padahal Inilah yang Menjadi Alasanku Mencari Uang Tambahan

Tidak ada yang mustahil apabila kita berusaha. Mungkin inilah yang dipegang teguh oleh Udin. Bocah lelaki yang berjuang sendiri untuk membeli sepeda. Teman-temannya mengejek Udin tidak mampu membeli sepeda karena ia berasal dari keluarga miskin. “Ayahmu tidak bisa membelikan sepeda ya? Hati-hati di jalan ya, takutnya nanti dikejar anjing,” ejek salah satu temannya sambil tertawa.

Tunggu aja! Nanti aku bakal beli sepeda!” balas Udin dengan kesal. Namun, temannya, Kelly mempertanyakan ucapan Udin itu. Mereka berdua pun segera pergi ke toko sepeda, namun terkejutlah mereka ketika melihat sebuah sepeda seharga RM 480. “Mahal sekali!! Kamu punya uang?” tanya Kelly. “Aku gak punya uang, tapi aku punya cara gimana cara dapat uang,” jawab Udin.

Udin dan Kelly bekerja sama mendapatkan uang dari menjual mainan. Sayangnya, tidak berlangsung lama karena anak-anak yang sedang membeli mainan diajak membeli mainan di toko yang menjual mainan lebih bagus daripada yang Udin jual. Namun Udin tak kehabisan akal, ia mengajak Kelly memancing ikan di sungai dan menjualnya lagi. Ikan sudah didapat tapi pembeli tidak didapat.

Akhirnya, mereka merelakan ikan itu dijual ke warung dengan harga yang murah. Udin dan Kelly melakukan hal ini tanpa sepengetahuan orangtua mereka. Hingga akhirnya ayah Udin menegur Udin, “Udin, ayah dengar, kamu pergi memancing ke sungai di ujung kampung? Ayah tidak mau kamu pergi ke sana lagi.

Tapi, yah,” jawab Udin. Namun belum sempat Udin menjelaskan, ayahnya dengan tegas melarang Udin hingga Udin tidak dapat berkata apa-apa lagi. Tapi Udin diam-diam pergi memancing lagi bersama Kelly dan ayahnya segera menyusul Udin karena ada yang mengadu padanya. Ayah Udin naik pitam dan langsung memukuli Udin. “Apa uang yang ayah kasih masin gak cukup? Kamu ingin dapat uang? Buat apa uangnya?” tanya ayahnya.

Cukup ayah. Udin lakukan semua ini karena Udin ingin beli sepeda. Udin capek jalan terus. Udin juga gak mau membebani ayah karena Udin tahu, keluarga kita bukan keluarga kaya,” jawab Udin. Mendengar pengakuan Udin, ayahnya langsung menyesal telah memukuli Udin padahal ia niatnya hanyalah agar tidak membebani ayahnya. Keesokan harinya, ayahnya menebus penyesalannya itu.

Udin, karena kamu gak dengar kata ayah, uang tabunganmu ayah ambil. Sekarang ambilkan barang dari bagasi mobil,” pinta ayahnya. Siapa sangka ayahnya telah membelikan Udin sebuah sepeda yang ia impikan. Betapa senangnya Udin ketika melihat sepeda itu. Ternyata ayahnya mengambil tabungan Udin dan menambah uang milik ayahnya untuk membelikan sepeda itu.


Sumber : Youtube

Kamu Mungkin Suka