Siapa Bilang Punya Bayi Kembar Ribet Banget? Ini 6 Tips “Merawat Bayi Kembar” Tanpa Babysitter, Mommy Masih Bisa Leha-leha Lho!

Merawat bayi kembar tanpa babysitter adalah sebuah pengalaman yang hebat sekaligus menakjubkan. Hebat karena kita sebagai orangtua, terutama sang ibu, harus berhadapan dengan seabrek tugas dan tentu saja harus diselesaikan untuk bisa tetap survive.

Tak hanya ibu, si ayah pun harus siap mental, tenaga, dan yang pasti finansial yang mencukupi untuk membesarkan bayi kembarnya.

Berat memang merawat anak kembar baru lahir jika hanya dilakukan berdua, ayah dan ibu, tanpa bantuan babysitter. Tapi, dengan mengetahui triknya, merawat si bayi kembar justru menjadi tantangan hidup yang asyik dan menyenangkan.

Merawat Bayi Kembar Tanpa Babysitter yang Asyik dan Menyenangkan

Terasa cukup ribet memang merawat bayi kembar, terlebih tanpa bantuan seorang babysitter. Tapi tak ada salahnya di zaman yang serba mahal seperti saat ini, kita menghemat pengeluaran uang kebutuhan hidup, termasuk mengurus bayi kembar secara mandiri tanpa menyewa babysitter.

Tak semua orangtua mampu memanfaatkan jasa babysitter untuk meringankan beban merawat bayi kembar hasil cinta ayah dan ibunya.

Bagi ayah dan ibu yang memiliki bayi kembar tetapi tak mampu menyewa babysitter, sebenarnya tanpa dibantu babysitterpun, kita bisa merawatnya sendiri. Bahkan dengan perawatan langsung dari ibu kandungnya, si anak tersebut akan tumbuh berkembang lebih baik.

Berikut ini cara merawat si kembar yang baru lahir tanpa bantuan babysitter.


1. Rawatlah dengan Berbagi Tugas antara Suami dan Istri

Merawat si kembar harus dipersiapkan matang-matang sejak masih di dalam kandungan. Saat mengetahui janin dalam kandungan istri Anda lebih dari satu, Anda dan istri harus mulai mendesain segala sesuatunya secara cermat.

Tak hanya mempersiapkan biaya persalinan dan perlengkapan bayi, tetapi juga seorang ayah dan ibu harus juga berkomitmen berbagi tugas untuk merawatnya nanti setelah si kembar lahir.

Untuk lebih meringankan tugas merawat si buah hati kembar, rawatlah mereka bergantian oleh si ayah dan ibunya. Contohnya saat yang satu dimandikan oleh ibunya, satu lagi digendong oleh ayahnya, lakukan bergantian.


Jika masih mampu dilakukan berdua, ya lakukanlah, jangan merepotkan orangtua sendiri, apalagi ibu mertua.

Tapi, bila memang sudah tak mungkin dilakukan berdua untuk mengurus si kembar, barulah pertimbangkan untuk meminta bantuan orangtua kita atau pembantu/babysitter, apalagi memiliki bayi kembar lebih dari dua.

Intinya, walaupun kata ‘ribet’ dan ‘repot’ tak bisa dihindari, namun jika lakukan dengan ikhlas dan senang hati, merawat si kembar tentu saja akan terasa ringan.

Jangan beranggapan semua aktivitas mengurus si kembar seperti menyusui, menidurkan, memandikan, menyuapi, dan mengasuh sebagai pekerjaan, sebab hal itulah yang akan menyebabkan si ibu terbebani.

Yang pasti, lakukan semuanya dengan serius tapi santai, tetapi tenaga yang ekstra harus tetap dipersiapkan. Makanlah secara teratur supaya kita tetap siap siaga dan tak mudah lelah merawat mereka, terlebih saat si kembar sedang rewel. Jadi, jaga selalu kesehatan Anda dan suami.


2. Mandikan dalam Waktu yang Sama Tapi Bergantian

Umumnya, bayi kembar selalu diperlakukan sama atau secara berbarengan, itu bila dilakukan tidak seorang diri, dibantu orangtua atau babysitter misalnya.

Tapi bila tak ada yang membantu, tak ada salahnya para orangtua merawat bayi kembar secara bergantian karena bila merawatnya secara bersamaan, dipastikan akan kerepotan bila tak ada yang membantu.

Bagaimana saat memandikannya? Memandikan bayi kembar secara bersamaan bisa-bisa saja dilakukan. Tapi ketika bayi kembar masih dalam usia 0 – 6 bulan dan tubuhnya masih rentan, apalagi tanpa bantuan babysitter, solusinya adalah mandikan saja secara bergantian.

Bagaimana caranya? Mulailah memandikan bayi yang satu dulu, sementara yang satu lagi tidurkan di tempat tidur bayi jika memang tak ada yang membantu.

Bila ada yang membantu, misalnya suami Anda sedang libur kerja, si bayi yang satu bisa dititipkan kepada si ayah. Lakukan bergantian seperti itu setiap hari.

Nah, ketika si bayi sudah mampu duduk, boleh-boleh saja kita memandikannya bersamaan, tetapi tetap jangan dilakukan sendiri oleh ibunya saja. Mintalah bantuan orangtua, ibu mertua, atau suami bila memang sedang libur bekerja atau di hari libur.


3. Memakaikan Pakaian

Sesudah memandikan secara bergantian, selanjutnya pakaikan pakaian atau baju hingga tuntas dan rapi. Tentu dilakukan juga secara bergantian.

Setelah benar-benar terlihat rapi, si ibu bebas menyimpan si bayi ke dalam boks bayi ataupun digendong sang ayah.

Lalu, apakah bajunya harus sama? Baju untuk bayi kembar tidak harus semuanya sama, karena bagaimana pun, bayi kembar itu tetap memilki perbedaan, individu yang berbeda.

Jadi, jika yang satu memakai baju kuning, yang satu lagi pakaikan baju warna biru atau warna lainnya. Hal ini untuk membiasakan perbedaan kepada keduanya dan juga untuk lebih mengenal mana kakak dan mana adiknya.


4. Menyusui Bayi Kembar

Menyusui si kembar adalah salah satu aktivitas merawat bayi kembar yang cukup melelahkan dan harus dibantu oleh orang lain, dalam hal ini suami, orangtua, sampai pembantu.

Pemberian ASI eksklusif 6 bulan penting sekali dilakukan kepada bayi kembar. Dengan menerapkan manajemen laktasi yang bagus, ASI yang dikeluarkan dijamin akan mencukupi bayi kembar.

Menyusui bayi kembar bisa dilakukan bersamaan atau bergantian. Jika tak ada yang membantu, menyusui dilakukan secara bergantian.

Bila diperlukan, siapkan ASI perah yang nantinya diberikan kepada salah satu bayi oleh suami ataupun orangtua, sementara si ibu menyusui bayi yang satunya lagi.

Mudah bukan menyusui bayi kembar tanpa bantuan babysitter? Cukup meminta bantuan suami, orangtua, atau ibu mertua saja.


5. Menyuapi Makan

Setelah melewati usia 6 bulan, bayi kembar sudah mulai bisa diberi makanan pendamping ASI atau MPASI. Nah, untuk menyuapi makan, lebih baik lakukan bersamaan dengan menyiapkan makanan pada piring masing-masing bayi.

Tanpa bantuan pembantu, Anda bisa menyuapi keduanya bergantian, apalagi jika si kembar sudah mampu duduk di kursi makan bayi.

Tapi bila belum terbiasa menyuapinya sendiri, mungkin bisa minta bantuan orang di rumah untuk menyuapi bayi yang satunya.

Yang tak kalah pentingnya adalah hadirkan suasana makan yang menyenangkan agar si bayi kembar makan dengan lahap, sehingga masalah susah makan pada bayi bisa dihindari di masa datang.


6. Menggendong Bayi Kembar

Menggendong bayi kembar tak hanya melelahkan dan merepotkan, tetapi bahaya juga bagi keselamatan si bayi. Kenapa tak pakai stroller saja?

Stroller adalah salah satu peralatan bayi yang sangat bermanfaat, karena dengan stroller ini, si ibu bisa lebih mudah membawa bayi kembarnya ke mana pun bepergian.

Untuk si kembar, stroller terbagi atas 2 jenis, yakni model berdampingan (tempat duduknya sama-sama menghadap ke depan) dan model tandem (tempat duduknya berjajar depan dan belakang).

Anda pilih yang mana? Untuk memilihnya, sebaiknya pilih sesuai dengan kenyamanan serta kebutuhan si kembar, termasuk ibunya juga.

Kunci sukses dan berhasilnya orangtua merawat si kembar yaitu bagaimana mereka sukses mengatur waktu tidak sampai kerepotan, tidak babak belur.

Jika si bunda dan ayah sampai letih, si kembar pasti tak akan nyaman diasuh oleh orangtuanya, karena ketidakcermatan dan tidak sigap akibat kelelahan.

Bila ayah dan bunda sudah mampu menyesuaikan diri sekaligus jago merawat bayi kembar tanpa kehadiran babysitter, dijamin deh merawat si kembar tidak ada bedanya seperti merawat 1 bayi. Tetap semangat ya mengurus si kembar!

 

Sumber: Penulispro.com

Kamu Mungkin Suka