Curhatan Pedih "Suami yang Baru Kehilangan Istri" Ini Berhasil Membuat Jutaan Lelaki Tertampar! Realistis Banget!

"Maafkan aku istriku, aku terlambat jatuh cinta padamu." 

Inilah pengakuan dari seorang pria yang baru saja kehilangan istrinya yang meninggal dunia. seringkali mungkin inilah yang dirasakan para suami, para pria, para ayah saat kehilangan istri tercintanya. Namun kalau hari ini kamu boleh membaca kisah ini saat kamu masih bisa memeluk istri tercintamu, jangan lupa untuk peluk dan cium dia, kemudian cintailah dia selama dia masih ada di dunia ini!


"Rumah masih ramai setelah pulang dari pemakaman, kepalaku masih pusing karena tak bisa menahan tangis melihat jasad terakhir istriku dimasukkan ke liang lahat. 

Aku makin tak bisa menahan airmata saat melihat anak-anak menangis memandangi  tanah yg menimbun ibu mereka. Lama aku diam di pemakaman, mengingat kembali saat istriku masih ada. 

Aku ingat semua dosaku, kesalahanku, mulut kasarku, ketidakpedulianku, bahkan yg paling aku ingat membiarkan dia berpikir sendiri tentang keuangan keluarga. 


Aku pikir saat dipemakaman adalah momen tersedih yg aku alami sepanjang hidupku, ternyata itu belum apa-apa...

Banyak kepiluan lain yg membuatku hancur. 

Putriku yg berusia 5 tahun beberapa kali berlari kekamar sambil memanggil ibunya. Sepertinya dia lupa bahwa ibunya telah tiada. Kemudian ia keluar lagi dg wajah kecewa. 

Malam berlalu tanpa aku bisa melelapkan mata sedetikpun. 

Rasanya rumah ini sunyi dan hampa 


Hingga tibalah hari yg membuat aku amat sedih. Yaitu hari ketika anak2 mulai masuk sekolah. 

Pagi itu mereka semua sudah bangun, aku kebingungan, anak-anakku juga seperti bingung mau berbuat apa. 

Biasanya pagi kami selalu dibangunkan, disuruh mandi dan berdoa, disiapkan pakaian, dibuatkan sarapan dan kami berangkat dalam keadaan rapi dan perut yg sudah kenyang. 

Hari ini kami hanya terdiam. Aku menyuruh anak-anak melihat makanan dikulkas tapi yg ada hanya bahan mentah. Rumah yg biasanya rapi nampak berantakan. Aku pergi membeli sarapan untuk kami berempat. Saat membayar aku kaget uang 50rb tanpa kembalian. Padahal selama ini aku memberi uang 50rb kepada istriku cukup untuk makan kami sampai malam. 


Kadang-kadang aku marah-marah kalau dia minta tambahan. Aku bawa sarapan pulang dan anak-anak sudah menunggu dimeja makan. Sudah jam 7.30 biasanya mereka sudah diantar kesekolah semuanya diantar istriku berbarengan, sementara aku baru pulang beli sarapan. Dalam hati kalau terlambat semoga dimaklumi karna habis kemalangan. Aku makin merasa kacau saat jam sudah menuju jam 8 dan anak2 belum diantar semua. 

Aku benar-benar kehilangan seorang dewa dalam rumah kami

Inikah yg selama ini dilakukan istriku? Mengapa aku selalu menganggap dia tak ada kerjaan. Selalu menganggap sepele pekerjaan seorang ibu??


Aku masih linglung ditempat kerja. Masih banyak teman2 yg menghampiri mengucapkan belasungkawa. Hingga aku ditelpon oleh walikelas anak ku yg masih TK katanya anak2 udah pulang tapi belum ada yg jemput, aku minta ijin pergi menjemput anak dan jam 12 anakku yg no 2 juga menelpon minta dijemput karna udah pulang. Selama ini aku tak tau satupun jadwal mereka. Aku hanya bekerja dan tak peduli dengan itu semua. Anakku yg besar pulang jam 2 artinya aku tak bisa kembali ketempat kerja. Sampai disekolah anakku, aku masih melihat didepan sekolah masih ada bekas darah saat istriku kecelakaan 3 hari lalu, kecelakaan yg serta merta merenggut nyawanya saat menjemput anak sulungku 😭


Sampai dirumah anak-anak nampak kelaparan. Ternyata aku tak tau manajemen waktu sehebat almarhumah istriku. 

Aku harus kewarung makan lagi untuk pergi membeli makan siang. Begitupun nantinya makan malam. Sehingga tidak kurang dari 200rb sampai malam. Aku berpikir ini baru 1 hari, bagaimana kalau 1 bulan. Gajiku tidak akan cukup untuk kami berempat. 


Ya Tuhan

Indah sekali caramu menegurku, 

Begitu kacaunya hidupku tanpa istriku, keuangan makin amburadul, anak-anak tak terurus, makanan favoritku tidak ada lagi. Rumah dan tanaman seperti hilang aura karna tak ada yg merawat dan membersihkan. 


Aku masih sempat merasa wanita diluaran lebih cantik dari istriku. 

Andai aku bisa menebus apapun yg telah aku lakukan kepada istriku selama ini.. aku ingin memperbaikinya... Aku ingin membantunya, menyayanginya sepenuh hati dan tak akan pernah berkata kasar kepadanya. 

Dia begitu lelah setiap hari, tapi sepulang kerja aku masih sering membentaknya. 

Saat dia minta tambahan belanja aku berkata kasar kepadanya. Dia saat aku jadikan istri, rela berpisah dengan anggota keluarga besarnya, hidup susah payah dan sederhana denganku.


Maafkan aku istriku, andai aku bisa menebus semua kesalahanku, satu hari saja tanpamu kami seperti anak ayam kehilangan induknya. Berserakan. 

Saat berdoa aku kembali menangis sejadi-jadinya

Andai bisa kutebus, aku ingin menebus meski dengan nyawaku. Aku mau dia yg hidup menjaga anak-anak dan biarlah aku yg menghadap-Mu. 

Ini sangat berat bagiku apalagi bagi anak-anakku. Demikian do'a tengah malamku.


Jujur selama ini aku tak dekat dengan anak-anak. Mereka selalu sama ibunya. Aku hanyalah kerja, pulang, tidur dan kerja lagi. Aku tak tau apa-apa tentang urusan anak dan rumah. 


Istriku, aku berdoa semoga lelah mu jadi ibadah, semoga semua yg kau lakukan untuk kami membawamu ke syurga, semoga engkau bahagia di alammu. 

Kali ini aku benar-benar menangis tersedu-sedu sambil membayangkan wajahmu. 

Kau tak pernah mengeluh dengan pekerjaanmu, kau tak pernah meminta sesuatu yg aku tak sanggup membelinya. 

Kau jalani semua dg sabar dan aku merasa belakangan jarang memperhatikanmu. Jarang bertanya bagaimana anak-anak kita, jarang bertanya bagaimana hari-harimu.


Kekasih hatiku

Mengapa aku jatuh cinta padamu justru setelah engkau tiada. Tidak akan ada yg menggantikan dirimu dihatiku. 

Mengapa rasa cinta ku padamu menggebu-gebu saat dirimu sudah berada dipusara. 


Maafkan aku istriku.

Aku terlambat jatuh cinta padamu" 


*Tulisan ini utk hikmah renungan bagi kita semua agar menghargai pasangan kita..

Biasanya kita baru menyadari arti keberadaan orang yg kita cintai .. disaat dia tak lagi ada bersama kita


Sobat, saat ini juga, jangan tunggu lagi sampai kita kehilangan orang yang kita kasihi, kita baru menyesali, hargailah setiap orang yang ada di sekitar kita sekarang, kasihi mereka mulai dari sekarang :)

Kamu Mungkin Suka