Sang Ayah Selalu Memukul Tangan Anak Ini Dengan Cambuk Rotan. Namun Saat Dewasa “Hal Tak Terduga” Bikin Ia Sadar dan Rindu Dipukul!

Setiap orangtua memiliki cara tersendiri dalam mendidik anak-anaknya. Ayah dan ibu juga memiliki cara yang berbeda dalam menunjukkan kasih sayang pada anaknya. Contohnya ibu lebih lembut dan terlihat perhatian namun ayah keras dan tegas. Namun sebenarnya kedua cara tersebut tak lain untuk memperlihatkan rasa cinta dan kasih sayang orangtua kepada anak dimana mereka ingin anaknya menjadi orang yang baik, pintar, sukses di masa yang akan datang. Seperti sebuah cerita pendek satu ini yang berkisah tentang seorang anak benci dengan cara sang ayah mengajari ia. Yuk simak di bawah ini:

Ada seorang pria bernama Afiq ang baru pulang ke rumahnya, bukan untuk pulang kampung namun hari itu adalah ke-40 hari wafat sang ayah maka ada sebuah pengajian di rumahnya. Ia melihat sebuah kursi yang hingga hari itu tetap berada di tempat yang sama, ingatannya flashback ke beberapa belas tahun silam, saat dirinya masih sekolah dasar.

Afiqa adalah anak yang paling sering mendapat hukuman dari ayahnya. Seperti saat itu nilai ujiannya jelek, sang ibu mengetahui dan memintanya masuk. Ia tau hukuman apa yang sang ayah berikan yaitu memukul telapak tangannya dengan cambuk rotan. Setelahnya ia akan duduk ditangga depan rumah menangis sambil memegangi telapak tangannya.

Namun lain hari saat ia kecapean pulang sekolah ada sebuah sepeda baru menanti di depan rumah, ibunya memberikan kode jika sepeda itu dari ayahnya. Ia berpikir ayahnya ternyata baik. Keesokan harinya ia dan sang adik perempuan sedang main kembang api, tak sengaja kembang api tersebut mengenai adiknya. Maka ia di panggil sang ayah dan di pukul kembali. Afiq duduk di tangga sambil menangis dan berpikir jika ayahnya jahat.

Esok hari Afiq yang nilai ujiannya jelek takut di pukul sang ayah, ia membuang cambuk rotan sebelum memberikan nilai tersebut pada ayahnya. Saat sang ayah tau dan melihat nilai Afiq, ayahnya langsung mengambil cambukan namun hari itu cambukannya tak menggantung di tempatnya. Awalnya Afiq senang namun ternyata sang ayah memiliki cambuk lain di bawah kursinya, mau tak mau hari itu ia harus menerima pukulan dengan rotan di tangannya kembali.

Saat sudah dewasa, Afiq duduk di kursi tersebut. Akhirnya ia tau maksud dari tindakan sang ayah padanya. Ayah dengan rotannya tersebut mengajarkan ia untuk hormat pada orangtua, menabung untuk masa depan dan selalu berusaha untuk sukses. Afiq merindukan sang Ayah dan rotannya mulai saat itu hingga seterusnya. Ya! Kasih ibu membawa ke syurga, kasih ayah sepanjang zaman.


Sumber: Youtube



Kamu Mungkin Suka