Menyedihkan! Usianya Baru 6 Tahun Tapi Bocah Ini Sudah Harus Hidup “Seorang Diri dan Diasingkan” oleh Warga Karena Alasan Ini!

Kehidupan memang memiiki berbagai kisah yang sangat bervariatif mulai dari hal yang membahagiakan, mengharukan dan tidak jarang kisah yang menyedihkan. Semua itu tentunya tidak akan terlepas dari kehidupan yang kita jalani. Terkadang kita cukup egois dengan yang terjadi pada hidup kita. Kita merasa punya segalanya ketika sesuatu yang membahagiakan datang menghampiri kita. Namun, terkadang kita cukup egois memandang hidup tidak adil ketika sesuatu yang menyedihkan tiba-tiba menghampiri kita.

Kisah kehidupan kita tentunya tidak akan terlepas dari rasa bahagia dan juga sedih. Namun, seberapa beratkah hidup Anda jika dibandingkan dengan kisah menyedihkan bocah berusia 6 tahun yang harus hidup sebatang kara demi menjalani kehidupannya. Kisah menyedihkan ini tentunya akan menyita perasaan kita bahwa kehidupan yang kita rasa paling buruk untuk dijalani ternyata masih banyak orang di luar sana yang harus menjalani hidup dengan cara yang akan membuat kita meneteskan air mata.

Seperti kisah dari seorang bocah yang berusia 6 tahun berasal dari China yang terpaksa harus menjalani kehidupannya sebatang kara dikarenakan ia dikucilkan oleh warga sekitar akibat penyakit HIV yang ia derita. Lebih menyedihkannya lagi, kedua orang tuanya telah meninggal akibat mengidap penyakit yang sama. Penyakit yang diderita bocah ini juga dapat dibilang sebagai penyakit turunan.

Bocah yang bernama A long ini hidup sebatang kara di bawah kaki bukit Gunung Malu, Liuzhou di wilayah Guangxi, China. Kedua orang tuanya telah meninggal dikarenakan penyakit HIV Aids secara berturut-turut pada tahun 2008 dan juga 2010. Hidup sendirian terpaksa ia jalani karena warga sekitar mengucilkannya dengan alasan mereka takut terjangkit virus HIV yang ia derita. 

Dalam menjalani kehidupannya sehari-hari, ia ditemani oelh seekor anjing kesayangannya yaitu Lau He. Berbagai aktivitas tentunya ia jalani dengan sendirinya mulai dari mencari kayu bakar, memasak dan juga mencuci pakaiannya sehari-hari. Untuk makan sehari-hari, ia memasak nasi di dapur yang dikirim oleh neneknya ataupun diberi oleh warga sekitar yang merasa iba dengan kehidupannya. Ia memasak nasi dengan kayu bakar yang sebelumnya ia cari sendiri di hutan ditemani dengan anjing kesayangannya. Pemerintah kerajaan juga telah memberikannya bantuan logistik, namun hanya 77 yuan setiap bulannya dan nominal tersebut tentunya terbiang tidak cukup.

Dirumahnya ia tinggal di sebuah bilik bambu dengan penerangan yang sangat kurang serta peralatan tidur yang sungguh tidak memadai. Ia hidup seorang diri dan harus bermain hanya dengan anjing kesayangannya tanpa mempunyai teman dan juga kerabat dekat. Ia bermain bola sendiri padahal keinginannya ingin bergabung dengan teman seusia dikampungnya. Namun, apalah daya dengan penyakit HIV yang ia derita ia justru dangat dikucilkan di daerah tersebut.

Sejak beredarnya foto-foto di media sosial beredar luas yang memperlihatkan kehidupannya. Ada beberapa dermawan yang mengiriminya makanan dan juga mainan untuk menemani hidupnya sehari-hari. Hal serupa memang banyak dialami oleh anak-anak China yang mempunyai penyakit menular. Tidak jarang mereka diabaikan dari warga disekitarnya dikarenakan penyakit menular yang ia derita dan harus hidup sebatang kara. Tentunya, siapapun tidak ingin dilahirkan dengan memiliki penyakit yang justru membuat kehidupannya tidak berarti untuk hidup didunia ini. Tetapi, apalah daya mereka yang memiliki penyakit tersebut harus tetap menjalani kehidupannya seperti orang-orang pada umumnya.


Sumber: Ketahui.com

Video rekomendasi:

Kamu Mungkin Suka