Suamiku Rela "Divasektomi" Untuk Menikahi Aku yang "Mandul", Tapi Masa-masa Indah Hilang Saat Aku Melihat "Laporan Kesehatan" Suami! Aku Akhirnya Memi

Aku dan suamiku kenal waktu tinggal 1 apartment, dia mengejarku terlebih dahulu. Kami berpacaran tidak sampai 1 tahun kemudian kami menikah. Waktu itu sebenarnya aku merasa sangat bersalah, karena walaupun tubuhku sebenarnya tidak masalah, tapi aku termasuk sulit untuk hamil bahkan kondisi tubuhku sepertinya tidak memungkinkanku untuk hamil. Aku bahkan sudah bersiap kalau seumur hidup tidak akan jadi mama, tapi suamiku malah menghiburku dan pergi ke rumah sakit untuk melakukan operasi vasektomi. Aku sangat terharu kalau dia mengerti kesulitanku dan memutuskan melakukan hal ini.

Tahun ini tahun kelima pernikahan kami, kami juga hidup berkecukupan dan penghasilan kami cukup tinggi. Hari-hari kami juga sebenarnya terhitung lancar-lancar saja dan cukup bahagia. Tapi awal tahun ini, tiba-tiba suamiku bilang kantornya sedang mengalami kesulitan sampai akhirnya ia hanya bisa menerima separuh gaji saja setiap bulannya. Aku sangat sedih waktu mendengarnya, tapi aku juga tidak bisa berkomentar apa-apa, aku juga takut menyakitinya kalau terlalu banyak komentar soal uang. Karena itulah aku sering diam-diam menaruh uang di dompetnya supaya dia tahu istrinya mendukungnya.

Beberapa bulan itu, suamiku mulai pergi pagi dan pulang larut malam, aku bertanya apa yang dia lakukan, tapi dia cuma bilang dia harus lembur supaya bisa dapat uang lebih banyak. Waktu itu dia memberitahu aku, dia adalah laki-laki dan dia harus bertanggung jawab atas keluarga. Aku jelas sangat terharu, aku berusaha untuk memasak yang terbaik setiap hari baginya.

Sampai di tengah tahun, aku sedang membersihkan rumah dan melihat slip gaji suamiku. Aku kaget setengah mati, gajinya sedikit pun juga tidak berkurang, tapi dia bilang sejak awal tahun kalau gajinya dipotong setengah karena kantornya bermasalah. Sejak saat itulah aku mulai curiga, ke mana uang suamiku yang setengahnya itu?

Demi menemukan kebenarannya, aku juga tidak langsung bertanya sama suamiku, aku diam-diam membuntutinya. Hari itu aku melihat dia pergi ke toko bunga, padahal seharusnya tidak ada toko bunya yang buka sepagi itu, aku masih mengingat nama toko bunganya. Hari keduanya, aku sengaja pergi ke toko bunga itu di siang hari, pemiliknya adalah seorang wanita yang memiliki anak bayi beberapa bulan yang sangat lucu. Kami mulai mengobrol dan dia mengatakan kalau toko itu sengaja dibuka suaminya untuk mereka sebagai hadiah untuk anaknya. Tapi sayangnya suaminya sangat sibuk dan sering pergi dinas, sampai akhirnya sangat jarang di rumah dan menemani anak. Saat inilah perempuan itu menerima telepon, aku langsung melihat halaman depan ponselnya. Saat itulah aku mengerti semuanya. Di halaman ponsel itu ada foto keluarga, sedangkan lelaki yang dia bilang adalah suaminya juga adalah suamiku.


Tapi aku tidak percaya, karena sebelum menikah dia sudah melakukan operasi vasektomi, mana mungkin dia bisa punya anak. Karena itu aku mencari cara untuk membawa suamiku pergi ke rumah sakit memeriksa kesehatan, waktu itu aku punya teman seorang dokter. Begitu aku melihat laporan kesehatan suamiku, aku cuma bisa tertegun. Dia sama sekali tidak melakukan operasi vasektomi, semuanya hanyalah tipuan. Aku tiba-tiba mengerti kenapa perempuan itu bisa mempunyai anak dan kenapa pengeluaran suamiku tiba-tiba jadi begitu besar. Karena dia sengaja membuatkan toko bunga ini untuk wanita ini, jadi gaji dia berkurang hampir separuhnya.

Aku tiba-tiba tertawa. Selama 5 tahun ini, aku pikir aku menikah dengan lelaki yang begitu mencintai aku, ternyata dia masih menikah lagi dan punya anak, bahkan menipuku kalau gajinya kurang. Kami semua selalu mengira dia adalah lelaki yang baik dan rela berkorban bagi keluarga, siapa sangka ternyata dia sangat busuk. Aku langsung mengajukan surat cerai demi diriku, aku nggak mau dia terus mengambil uang keluarga kami untuk perempuan itu. Sampai hari ini sepertinya tidak ada lagi yang patut aku pertahankan, aku cuma berharap selanjutnya dia bisa menjadi ayah yang lebih pantas.

Jangan lupa bagikan kisah ini supaya lebih banyak orang yang baca ya.

 

Sumber: Cerpen

Kamu Mungkin Suka